Lampung Selatan, www.lensamedia.net – Pendidikan bukan hanya milik kaum kaya. Pendidikan dalam wujud sekolah kini menjadi milik semua kalangan masyarakat.
Kesadaran masyarakat itu pun kini tumbuh di berbagai negara berkembang. Orang tua miskin senantiasa mendorong anak anaknya untuk menikmati pendidikan.
Orang tua miskin yang buta aksara tidak ingin anak anak mereka bernasib sama; miskin, terpinggirkan, dan jauh dari sentuhan keberpihakan.
Prihatin dengan kondisi warga sekitar yang kebanyakan buta aksara, Engkos Kosasih yang notabenenya jauh dari mampu berinisiatif membuka kelas geratis mebuka kelas gratis untuk lansia di khusunya warga dusun Tanjung Bringin Desa Pardasuka Kecamatan katibung lampung selatan, Terbukti puluhan warga usia lanjut ikut belajar menulis dan membaca.
“awalnya untuk membiayai kegiatan ini saya rela harus menjual sepada motor saya” kata ongkos, Jum’at (10/3)
Walau dari sisi sarana maupun prasarana seperti Buku, papan tulis maupun alat peraga lainya masih sangat terbatas. Tidak membuat Engkos menghentikan tekad dirinya untuk memberikan penggetahuan untuk warganya.
Proses belajar mengajar dilakukan pada hari rabu dan sabtu malam, murit murit lanjut usia mendapatkan pelajaran dasar mengenal huruf, membaca dan menulis.
“ saya menglihat masih banyak orang tua di dusun ini khusunya yang belum bisa membaca dan menulis, mengenal huruf saya pun mereka belum bisa, saya bertekad untuk memberikan ilmu yang sedikit bergunan kepada masyarakat” jelasnya
Lebih lanjut pria yang keseharianya sebagai Kepala Dusun di Desa setempat mengaku PKBM yang dikelolanya ini ada program berjenjang untuk kedepanya. Tidak tanggung-tanggung selain memberantas buta huruf diwilayah tempat tinggalnya.
“ manfaat membaca bagi masyarakat dapat berdampak pada kemajuan masyarakat, minilam kita tidak mudah dibodohi “ jelasnya.
Menurutnya, bahwa peningkatan kemampuan membaca dapat berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan, memerangi penyaki. Selain itu, kemampuan membaca juga dapat meningkatkan kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi dan stabilitas, serta dapat membuat keputusan yang bertanggung jawab. (red)
