Jakarta, www.lensamedia.net – Ditengah maraknya berita tentang kontroversi pemerintahan Donald Trump dalam menyikapi isu lingkungan hidup dan perubahan iklim, pemenang Hadiah Nobel dan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore baru saja memimpin TheClimateReality Leadership CorpsTrainingyang diselenggarakan awal bulan ini, pada 2-4 Maret 2017 di Denver, Colorado, Amerika Serikat. 15 Maret 2017
The Climate Reality Project, yang didirikan oleh Al Gore adalah sebuah jaringan global dengan 12.000 relawan climate leaders di 135 negara. Climate leaders adalah sebutan bagi mereka yang telah memperoleh pelatihan dari Al Gore dan para pakar dalam ilmu dan pengetahuan terkait perubahan iklim, komunikasi, dan cara berorganisasi dalam menghadapi krisis iklim global.
Kegiatan di Denver bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan akan sains terkini perubahan iklim, solusi masalah perubahan iklim dan komunikasi perubahan iklim yang efektif, disamping juga untuk meningkatkan jejaring di tingkat global. Hal lain yang dibahas di Denver adalah pelestarian lahan, energi terbarukan, kerentanan iklim, dan kepemimpinan daerah.
Peserta yang hadir di Denver berjumlah 1000 orang dari 32 negara, mewakili pemangku kepentingan baik dari pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, industri, akademia dan masyarakat.
Delegasi dari Indonesia berjumlah 10 orang, termasuk Dr. Nurmala Kartini Sjahrir, Penasihat Senior Menteri Koordinator Kemaritiman untuk Perubahan Iklim. Dalam pertemuan di Denver. Dr. Kartini Sjahrir bertemu dan berdiskusi secara eksklusif dengan Al Gore sebanyak dua kali. “Saya menyampaikan usaha pemerintah Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim dan usaha konsisten The Climate Reality Project Indonesia dalam peningkatan kepedulian masyarakat. Juga menjajaki peluang untuk mengundang Al Gore ke Indonesia,” demikian Dr. Kartini Sjahrir.
Selain pertemuan eksklusif dengan Al Gore, Dr. Kartini Sjahrir berdiskusi dengan para ilmuwan tingkat dunia di bidang perubahan iklim, President & CEO The Climate Reality Project, serta penasihat Al Gore untuk Asia Pacific. Dalam beberapa pertemuan ini yang juga dihadiri oleh Amanda Katili Niode PhD., Manager The Climate Reality Project Indonesia, Dr. Kartini Sjahrir secara khusus diundang untuk menghadiri EcoCity World Summit yang akan diselengarakan di Melbourne pada 12-14 Juli 2017 dengan Al Gore sebagai pembicara utama.
Sementara itu Nana Firman, seorang climate leader asal Indonesia dan salah satu pendiri Global Muslim Climate Network yang kini bermukim di California, Amerika Serikat, mendapat kehormatan untuk berbagi pengalamannya bergiat dalam isu perubahan iklim dalam diskusi yang dipandu Al Gore. “Sekarang adalah saat yang tepat untuk semua pihak untuk melaksanakan aksi perubahan iklim di tingkat lokal, nasional, dan global, dan berbuat baik bagi rumah kita satu-satunya, yaitu Bumi ini,” ujar Nana Firman.
Sebagai tindak lanjut acara Denver, seorang staf Al Gore yaitu International Manager
dari The Climate Reality Project akan berkunjung ke Indonesia pada 23-28 April 2017 untuk bertemu dengan para climate leaders Indonesia.
The Climate Reality Project Indonesiasebagai bagian dari The Climate Reality Projectdidirikan pada 2009 dan kini terdiri dari 300 relawan climate leaders yang telah dilatih Al Gore, diantaranya merupakan pejabat di beberapa Kementerian/Lembaga, DPR, KPK, tokoh agama, pengusaha, rektor dan sivitas akademika, wartawan, professional di berbagai bidang, maupun aktivis di Lembaga Swadaya Masyarakat.