Lampung Utara, www.lensamedia.net – Gunjang ganjing ketidakjelasan terkait belum diterimanya fasilitas Bupati berupa rumah dinas (Rumdis) dan mobil dinas (Randis) kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati tampaknya kian berlanjut. Pasalnya semenjak Sri Widodo yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati dan kini sejak tanggal 15 Februari menjadi Plt Bupati belum menerima fasilitas Bupati seperti rumdis dan randis.
Namun anehnya terkesan pejabat pemkab setempat saling melempar bola terkait permasalahan tersebut. Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab), Samsir saat dikonfirmasi prihal belum diterimanya fasilitas Bupati kepada Plt Bupati enggan berkomentar dengan alasan dirinya telah menugaskan Asisten III, Efrizal Arsyad yang menangani permasalahan tersebut. ” Coba konfirmasi ke Assisten III, saya menugaskan dia untuk hal ini. Saya buru-buru mau berangkat ada acara,” ujarnya singkat sambil berjalan menuruni tangga usai keluar dari ruangannya (28/2).
Sementara Assisten III, Efrizal Arsyad saat ditemui di ruangannya pun enggan memberikan jawaban dengan alasan permasalahan tersebut harus dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Sunny Lumy. ” Bukannya saya gak mau jawab. Cuma coba kamu tanya terlebih dahulu ke Kadis Kominfo. Karena dia kan yang harus memberikan informasi dan komunikasi ke publik,” kata dia.
Terpisah, Kadis Kominfo, Sunny Lumy saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan bahwa dirinya belum bisa menjelaskan secara detail hal tersebut dikarenakan belum ada koordinasi dan komunikasi dengan satuan tehnis kerja terkait. ” Kalo soal itu nanti akan saya koordinasi dengan pak Sekda. Karena saya belum ada komunikasi dan koordinasi dengan satuan tehnis terkait seperti Bagian Umum dan BPKA,” jelasnya
Sebelumnya beredar isue bahwa fasilitas Bupati sudah diserahkan kepada Plt. Bupati sejak tanggal 11 Februari yang lalu. Namun hal itu dibantah tegas oleh Plt. Bupati Sri Widodo dengan manyatakan hingga saat ini dirinya tidak pernah atau merasa menerima fasilitas Bupati baik itu rumdis maupun randis. ” Saya hingga saat ini tidak pernah merasa diserahkan fasilitas Bupati baik itu untuk rumah dinas atau kendaraan dinas. Jadi kabar yang menyatakan bahwa saya sudah menerima fasilitas itu bohong alias hoax,” tegas Widodo melalui sambungan telepon (27/2).
Namun, Widodo pun tidak mempermasalahkan secara serius hal tersebut. Menurutnya mau diserahkan ataupun tidak fasilitas itu tidaklah menjadi persoalan yang serius. Semua diserahkan kepada kesekretariatan pemkab saja mana yang baiknya. ” Itu gak jadi masalah. Saya hanya fokus bekerja untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada seperti persediaan dana di satker, pencairan beban kerja, pencairan sebagian dana PHO. Intinya saya fokus bekerja dalam waktu yang singkat ini, itu aja,” terang Widodo (Mirza)