Tanggamus, lensamedia.net – Aksi begal terus menerus terjadi di wilayah Kec.Kota Agung Timur Kab.Tanggamus.Dalam Sebulan ini hampir setiap hari terjadi aksi Pemalakan dan Pembegalan di kabupaten tersebut.Kemarin Ketua Panitia Pilkakon turut menjadi korban Pembegalan.
Adalah Chandra (30),warga masyarakat Pekon Banjar Manis Kec.Cukuhbalak menjadi korban Pemalakan tiga orang pemuda tak dikenal bersenjata tajam jenis pisau yang sudah berkarat tepatnya di Jurang Tanjakan Batu Siluman area Pekon Manggala Senin (05/9) sekitar pukul 16.00 Wib.
Akibat kejadian itu uang Rp.850.000,- raib dibawa kabur oleh kawanan begal tersebut,namun korban enggan melaporkan hal tersebut kepihak yang berwenang.menurut korban sebelum kejadian itu ,dirinya mengendarai sepeda motor seorang diri dari rumah dengan tujuan hendak mengantar berkas.
Namun ditengah jalan tepatnya di Tanjakan Batu Siluman tiba-tiba laju kendaraannya dihadang oleh tiga orang,walaupun mengetahui hal tersebut dirinya pasrah tak berdaya.
Di hari sebelum kejadian pembegalan tersebut sabtu 03/09 anak siswa SMPN I Cukuhbalak (Reni) samaran,masih trauma akibat aksi ulah begal,Handfhon ,uang raib di gondol pembegal,pagi itu dia bersama empat motor berboncengan,akan menghadiri acara Pramuka di Tanggamus sekitar pukul 08,30 mereka sudah di hadang oleh pembegal namun masih bisa lepas dari aksinya kawanan begal karena motor mereka berempat berjalan konpoi.
Namun setelah acara selesai (Reni) dan teman boncengannya pulang masih melewati jalan yang mereka lalui paginya,sedangkan temannya yang tiga motor balik arah melewati Pagelaran karena sudah ketakutan,dan mereka membawa surat dokumen kendaraan,namun naas bagi (Reni) pulang melewati Jurang Tanjakan Batu Siluman karena surat kendaraan bermotornya lupa tidak dibawa jadi lebih takut ketangkap sama Polisi,dari pada takut akan di begal.
Sebelumnya kisah Reni, (IMAM) Mahasiswa STEBI Tanggamus bersama temannya juga dikalungkan senjata tajam sejenis pisau di lehernya,mereka meminta menyerahkan semua uang dan HP yang ada pada dirinya.,korban pasrah dan tak berdaya.
Mengingat hal tersebut mohon Kepada Aparat yang berwenang segera bertindak sebelum jatuh korban yang lainnya,kami sebagai warga pengguna jalan tersebut sudah berfikir dan SIAGA ( Siap Segala-gala ) manusia normal ada dua pilihan terbunuh atau Membunuh.(man)