Pringsewu.www.lensamedia.net -Daerah Lampung selain dianugerahi kekayaan alam yang begitu berlimpah ruah, juga menyimpan kekayaan ragam seni dan budaya yang bernilai tinggi, diantaranya di bidang seni rupa berupa ornamen tradisional. Tingginya nilai sebuah karya seni dalam bentuk ornamen tradisional Lampung ini, membuat banyak kalangan mencoba mengaplikasikan dalam berbagai bagunan, baik untuk perkantoran, pemerintahan, pusat perbelanjaan, bandara, pelabuhan, tempat tinggal dan bahkan hingga rumah ibadah. Demikian dikatakan Bupati Pringsewu Hi.Sujadi saat membuka grand final lomba desain ornamen Lampung di Balong Kuring Resort, Pringsewu, Selasa (19/12).
Menurut Sujadi, selain untuk menambah nilai estetika dan keindahan pada sebuah bangunan, penggunaan ornamen tradisional Lampung juga memiliki sebuah tujuan mulia, yakni dalam rangka memperkenalkan sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa. “Termasuk di Kabupaten Pringsewu sebagai wilayah heterogen yang terdiri dari beragam seni, adat dan budaya daerah yang sama-sama maju dan berkembang mengiringi budaya asli setempat, baik budaya Lampung yang beradat Pepadun-Pubiyan maupun Beradat Saibatin,” katanya.
Oleh karena itu, melalui lomba desain ornamen Lampung tersebut diharapkan menghasilkan ornamen Lampung khas Kabupaten Pringsewu, yang selanjutnya bisa diaplikasikan juga pada bangunan tempat ibadah, terutama masjid di seluruh wilayah Kabupaten Pringsewu.
Lomba desain ornamen Lampung ini sendiri diikuti sebanyak 13 peserta, dan 8 peserta dinyatakan lolos kualifikasi. Dari kedelapan peserta ini, kemudian di seleksi lagi menjadi 5 besar, yakni masing-masing Akmal Dermasani asal (Wates, Gadingrejo), M. Iqbal Idamansyah (Jakarta), A. Fauzan Rizki (Bandar Lampung), Billie Handoko Tikno (Bandar Lampung), Dwi Widyatmoko (Metro). Sedangkan dewan juri berasal dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Provinsi Lampung, Universitas Islam Negeri (UIN) Bandar Lampung, lkatan Arsitek Indonesia (IAI), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pringsewu.
Sementara itu, Kepala Bappeda Pringsewu Relawan menambahkan dari kelima finalis yang berhasil masuk grand final ini akan diambil 3 besar, yang hasilnya akan diumumkan di website Bappeda Kabupaten Pringsewu.
Ia menuturkan, lomba itu bertujuan memperkaya khasanah budaya Lampung khas Pringsewu di bidang ornamen, dimana ornamen yang terpilih akan diaplikasikan pada masjid-masjid di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Pringsewu.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Dekan IAIN Bandar Lampung Dr. Hi. Arsyad Sabby Kesuma, Lc., M.Ag., Sekretaris MPAL Provinsi Lampung Humaidi Elhudri, Arsitek sekaligus Dosen Arsitektur Universitas Bandar Lampung Indiyah Kumoro, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu. (Yuda)