Pringsewu,www.lensamedia.net – Program Pemerintah Pusat untuk pemerataan pembangunan di pelosok desa/pekon di beberapa daerah selama beberapa tahun ini sudah menunjukkan kemajuan yang begitu besar.
Hingga masyarakat pelosok desa/pekon di berbagai daerah dapat merasakan kegunaan dana desa untuk menunjang perekonomian dan kemajuan desa tersebut.
Realisasi penggunaan dana desa (DD) itu dibagi dalam beberapa program bidang kegiatan yaitu pembangunan infrastruktur desa, Bumdes, pemberdayaan kemasyarakatan dan lain-lain.
Tahapan program tersebut secara teori memang sangat baik tetapi sayang praktek pelaksanaan dan pengawasan penggunaan dana desa (DD) itu begitu sangat minim.
Sehingga penggunaan dana desa itu diduga menjadi ajang kepentingan beberapa kelompok dan beberapa oknum tertentu yang ingin meraup keuntungan dari kucuran dana desa itu.
Seperti yang terjadi di Pekon Panutan Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, untuk pembangunan infrastruktur patut di pertanyaan speks dan kualitas pengerjaannya.
Dari hasil pantauan tim awak media dilokasi, Sabtu (22/9), diduga tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) pengerjaan.
Seperti yang di ungkapkan salah seorang nara sumber yang engan disebutkan namanya mengatakan, “Saya ini hanya pekerja pasang batu dalam pelaksanaan pengerjaan Drainase dan Talud Penahan Tanah (TPT) ini mas, memang tidak ada galian dasar, buat masang batu adapun itu sesuai ataupun tidaknya dengan aturan saya tidak tahu, saya dan tukang yang lain tahunya kerja mas” Terangnya.
“Selaku pekerja dan masyarakat sama sekali tidak tahu dan kebanyakan dari kami masyarakat tidak tahu, karena semuanya menjadi urusan aparatur pekon panutan dan apa yang saya sampaikan ini berdasarkan apa yang saya tahu untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan dengan PLH pekon atu TPK”, ucapnya.
Sementara itu ditempat terpisah Pelaksanaan Tugas harian (PLH) Sugeng, saat di konfirmasi Tim awak media, Selasa (25/9) di kantor pekon mengatakan “saya tidak tau apa-apa mas mengenai kegiatan itu saya hanya PLH, lebih jelasnya tanyakan ke TPK, tapi hari ini tidak masuk” Paparnya.
Saat awak media mengkonfirmasi Sugianto selaku tim pelaksana kegiatan (TPK) melalui telpon seluler prihal pengerjaan drainase dan TPT yang asal jadi, ia mengatakan “saya sedang di kemiling mas coba konfirmasi ke bayan 1dan 2 aja” pintanya.
Diharapkan pemerintah Pringsewu khususnya Inspektorat melakukan monitoring, terkait pengerjaan yang diduga asal jadi dan kualitas pengerjaanya, yang seharusnya untuk pemasangan batu dasar di tanam degan kedalaman 10 cm tapi fakta di lapangan tidak. ini menunjukan buruknya proyek drainase dan TPT yang menggunakan dana desa (DD)tahun 2018 yang ada di Pekon Panutan.
Anehnya lagi PLH pekon dan TPK terkesan saling lempar dan menutup nutupi disaat TIM konfirmasi, yang diduga pengerjaanya asal jadi. (Tim)
