Pringsewu,www.lensamedia.net –Inspektorat kabupaten pringsewu menagapi dengan serius terkait dugaan pembagunan jalan latasir di pekon Yogyakarta selatan, kecamatan gading Rejo yang terkesan asal asalan pengerjaannya.
Selaku badan yang berwenang mengawasi, dan mengaudit kegiatan pembagunan yang bersumber dari dana desa. inspektorat kabupaten pringsewu tidak akan segan segan menurunkan tim untuk turun kelapangan bila ada pembagunan yang kurang maksimal bahkan asal asalan.
Menurut sekretaris inspektorat mewakili insfektur, Yanuar saat dikonfirmasi diruanganya senen 14/1 mengatakan pada awak media bahwa pihaknya akan ber kordinasi dengan Irban 3 untuk menyikapi kasus ini (pekon yogyakarta selatan) terkait kegiatan pembagunan dana desa tahun 2018 yang lalu.
Pihaknya akan meminta Irban tiga untuk turun kelapangan khususnya pekon Yogyakarta selatan, untuk turun ke lokasi sejauh mana pembagunan latasir dan talur sebagaimana di beritakan oleh pihak media.
“Saya akan meminta Irban 3untuk turun ke lokasi secepatnya, saat ini beliu (Irban 3) masih diluar kantor” Ucapnya.pada awak media.
Sebelumnya
Proyek pembangunan jalan latasir dan talut di Pekon Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, yang bersumber dana desa tahun 2018 diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis bahkan diragukan kwalitas pembagunanya
Pasalnya, pembangunan jalan latasir di RT 01 RW 01 Pekon Yogyakarta, yang baru saja dikerjakan pada ahir Desember lalu sudah ditumbuhi rumput paranya lagi pada campuran aspal yang digunakan terlalu tipis ,sehingga aspal yang menepel dapat dikelupas hanya dengan jari.
Bahkan, menurut warga inisial S yang juga tinggal di RT 01 RW 01 Pekon Yogyakarta Selatan dan rumahnya dilintasi jalan tersebut mengaku bayak jalan mengupas diduga karna kurangnya kwalitas aspal yang dikerjakan
Tambahnya lagi, justru pernah melihat ada beberapa dari anak kecil yang berusaha mencongkel aspal badan jalan tersebut dan bisa terkelupas aspalnya, sungguh disayangkan masarakat bila jalan tersebut tidak akan bertahan lama.
Ia juga mengaku sanyangnya lagi , selaku masarakat tidak tau besaran anggran yang digunakan untuk proyek jalan latasir juga talut untuk di rt01rw02, karna tidak ada papan informasi selama proyek berjalan.
Hasil penelusuran di lapangan tim koran ini, ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam ketebalan aspal yang ada. Dimana, lapisan aspal yang menempel pada badan jalan sangat tipis, sehingga akan dengan mudah dapat dicongkel terkelupas dan rontok.
Selain itu, lapisan pasir yang menutupi badan jalan, juga akan dengan mudah rontok dan berserakan saat badan jalan dilintasi kendaraan seperti truk bermuatan berat.
Dilain pihak kepala dinas PMD kabupaten pringsewu milian ayup saat dikonfirmasi terkait tranfaransi kepada publik untuk penggunaan dana desa, sudah memberikan beberapa teguran juga himbauan pada kepala pekon sekabupaten pringsewu untuk membuat papan informasi, agar masarakat tau apa kegiatan yang dikerjakan “kami sudah berulang kali menegaskan agar setiap pekon membuat papan informasi ” Sebagai bentuk transparansi pada publik juga masarakat. Tegasnya pada koran ini beberapa waktu yang lalu. Jumat 10 /11
Menagapi dugaan buruknya proyek jalan latasir dan talut di pekon jogja selatan, Ayub mengatakan bahwa terkait pisik juga kwalitas bukan kewenaganya, pihaknya hanya menerima laporan secara adminstrasi saja, “itu kewenangan insfektorat ” Dan juga perlu dikonfirmasi keinsfektor agar dapat tidak lanjuti lebih jauh. Ujarnya
Sebelumnya koran ini sepat mengkofirmasi kepala pekon jogja selatan marsudi via tlpon jumat 10/1 mengaku saat tanya berapa besaran anggran untuk pembangunan latasir di rt01rw02mengaku tidak mengetahui. “Saya tidak tau anggaran mas ” Bahkan terkesan emosional, sehari mematikan teleponya. (yud)
