Pringsewu,www.lensamedia.net – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang di gelar di aula Kecamatan Banyumas, Selasa (12/2) pagi tadi sempat memanas, bahkan beberapa kepala pekon yang mengikuti Musrembang walk out dari ruang aula pertemuan.
Usut punya usut, hal itu terjadi di karenakan. Mereka (kepala pekon) kecewa dengan hasil Musrenbang yang di nilai tidak adil (tebang pilih) dalam penyusunan pembangunan di beberapa pekon yang ada di kecamatan setempat.
Hal tersebut disampaikan oleh Joko Supriyono selaku Ketua Adepsi Kecamatan Banyumas.
“Rekan-rekan kepala pekon kecewa setelah mendengarkan pemaparan program 2019 terkait realisasi infrastruktur dari dinas PU yang terkesan tebang pilih.
Tebang pilih yang terjadi, lanjut Joko, seperti pekon yang pada tahun 2018 lalu sudah mendapatkan bantuan infrastruktur dari dinas PU, di tahun ini mereka mendapatkan bantuan lagi. Padahal, banyak dari pekon lain yang sudah mengajukan bantuan sejak tahun 2014 namun hingga kini tidak di realisasikan pembangunannya.
“Rekan-rekan kepala pekon merasa di beda- bedakan, secara skala prioritas yang di usulkan saat Musrembang 2018 tidak jadi direalisasikan. Musrembang ini seakan-akan jadi ajang pencitraan saja,” bebernya.
Berdasarkan penjelasan Joko usai Musrembang, walk outnya para kepala pekon bukan tanpa alasan meninggalkan acara Musrembang. Contohnya untuk tahun 2019, Pekon Suka Mulya dan Banyumas mendapat empat titik pembangunan fisik.
Sedangkan untuk tahun 2019 ini dari 11 pekon yang ada di Kecamatan Banyumas, ada enam pekon yang tidak mendapat bantuan yakni Pekon Waya Krui, Pekon Banyuwangi, Pekon Sriwungu, Pekon Sinar Mulya, Pekon Nusawungu, dan Pekon Sri Rahayu.
‘Ditempat yang sama, Camat Banyumas Moudy Ary Nazolla, S. STP., MH., mengatakan kisruh semacam biasa terjadi dalam setiap diskusi/ Musrembang itu.
Menurutnya, dinamika dalam negara demokrasi tidak di salahkan dalam menyampaikan pendapat tapi harus dengan penyampaian yang tepat.
“Dalam Musrembang tadi, intinya sudah di sepakati agar usulan yang skala prioritas harus di realisasikan dan diajukan kembali di APBD perubahan nanti. Akan tetapi, harap di maklumi bila tidak direalisasikan semua karena keterbatasan anggaran” pungkasnya… (Yuda)
