Lampung Selatan,www.lensamedia.net Masyarakat Dusun Tanjung baru Desa Suak Kecamatan Sidomulyo dan Masa yang tergabung dalam Lembaga Suwadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesa (LSM GMBI) Distrik Lampung SelatanK embali datangi PT. Labuhan Mitra Abadi (LMA) Sinin(27/01/2020).
Aksi yang dilakukan di depan PT. LMA tersebut dalam Orasinya Masyrakat menuntuk Agar perusahan bertanggung jawab atas kerugian yang di alami Masyaraka Dusun Tanjung Baru Desa Suak yang mana Air sumur masyarakat tercemar sehingga tidak dapat lagi di konsumsi selain itu Lahan Pertanian Masyarakt Tidak bisa di kelola selam kurang lebih 15 tahun diduga akibat pengolahn libah yang tidak sesuai setandar, yang mana Perusahan melakukan Duping libah Tidak melalui Instalasi Pengelolan Air Limbah (IPAL) terlebih dahulu sehinga mencemari lingkungan Masyarakat.
Selama berjalan nya Unjuk rasa tersebut sempat bersitegan dengan pihak kepolisian yang mengamankan jalan nya ujuk rasa.
Rian Fajar Hidayat selaku Kepala Divisi Non Litigasi mewakili Ketua LSM GMBI Distrik Lampung Selatan Heri Prasojo menjelaskan ” Pihak nya akan mengawal permasalahan ini samapi apa yg menjadi hak masyarakat Terpenuhi, lanjut nya, kami menduga perusahan telah lalai dalan pengolahan libah yang di hasilkan oleh Perusahaan, sangat merugikan masyarakat yang ada di sekitar perusahan, yang mana terlampaunya baku mutu Air dan Lingkungan, PT. Labuhan Mitra Abadi (LMA) melanggar UU No 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 20 Ayat (3)Pasal 22 Ayat (1) dan Pasal 98 Ayat (1),” ujarnya.
Menurut keterangan salah satu warga dusun Tanjung Baru Bapak Nur menjelaskan “sudah berulang kali mengadukan permasalahan ini baik kepada aparat desa maupun kepada pihak PT. LMA sendiri aduan tidak pernah di tindak lanjuti, kami mencoba untuk bersabar tapi apa yg kami dapat ketidak jelasan bagaimana nasip tanah kami yang terdampak,” pungkasnya
Sampai berita ini diterbitkan pihak Manejemen PT. Labuhan Mitra Abandi (LMA) tidak ada di tempat.( Dicky/Rian)
