Pesawaran, www.lampungmediaonline.com -Kembali menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat dan wabil khususnya rekanan yang ada di kabupaten pesawaran, terkait lelang yang digelar pada tahun 2021 ini. Pasalnya anggaran tahun 2021 ini,khususnya yang ada di Dinas Pengairan Pesawaran perlu menjadi sorotan dari segala pihak. Karna anggaran yang telah di poskan dalam kegiatan proyek fisik ataupun non fisik disinyalir banyak menguntungkan oknum pejabat, wabil khusus oknum Kadis dan Kabid pengairan.
Pasalnya, pada lelang awal tahun 2021 ini yang digelar melalui Layanan pengadaan secara Elektronik (LPSE) yang pelaksanaan lelang tersebut ditempatkan Way Kertasana Pesawaran jumblah anggaran hampir 2.199.500.000 miliar lebih sangatlah terlihat dengan jelas semuanya ada permainan dalam pengondisian sebagai pemenang atau sebagai pemenang sebagaian sejumlah paket proyek tersebut.
Hal tersebut di ungkapkan salah satu rekanan senior di Pesawaran belum lama ini selasa (15/06/2021) dan enggan namanya disebutkan mengatakan, dirinya menguraikan beberapa dinas yang ada di Pesawaran pada saat itu juga melaksankan lelang proyek ditempat yang sama salah satu diantara dinas yang dimaksud adalah Dinas Pengairan Pesawaran.
Dirinya juga merinci kegiatan proyek dinas pengairan Pesawaran yang diduga penuh dengan permainan berjumblah kurang lebih hampir sebesar 2.199.500.000 miliar lebih antara lain ada no paket 01 /renovasi/ rehabilitasi jaringan irigasi Way Kertasana kecamatan kedondong pesawaran.
Dan paket No 01 paket lelang pengerjaan pembangunan/renovasi/rehabilitasi jaringan irigasi Way Kertasana Kecamatan Kedondong Pesawaran.
Modus yang diduga digunakan oknum kadis dan Kabid dinas pengairan tersebut tidaklah asing lagi baginya yang sudah memiliki trakrecort yang cukup dalam urusan lelang proyek,karna telah menekuni dunia kontraktor,dinas-dinas terkait diduga dengan sengaja telah manipulasi data. Lebih ironisnya lagi, oknum pejabat dinas juga diduga menggunakan jasa hacker untuk memuluskan aksi dan niat mereka,”ungkapnya.
Selain itu juga sambungnya, dirinya siap menunjukan wajahnya jika persoalan tersebut bisa sampai ke meja hukum, baik itu kepolisian, kejaksaan bahkan KPK, dirinya siap untuk membuka semua modus yang digunakan oleh sejumlah oknum pejabat dinas yang sangat tidak mendidik tersebut, karna permaslahan tersebut sangatlah cukup serius. Namun dirinya enggan untuk tergesa-gesa membuka siapa dirinya ke muka publik. “Kita lihat saja ditahun ini, jika system tersebut masih digunakan, maka bisa kemungkinan akan kita kordinasikan ke pusat,” pungkusnya.
Selain anggaran tersebut, masih banyak anggaran yang diduga menjadi makanan para oknum pejabat dinas terkait, hampir satu dekade kuri empuk kepala dinas Zanal Fikri terbilang cukup aman, seperti perkerjaan pembangunan/renovasi/rehabilitasi talud saluran irigasi pada tahun 2021 dengan anggaran 2.199.500.000 miliar lebih, namun anggaran 2.199.500.000 miliar tersebut nampak jelas pula di kerjakan terkesan asal-asalan dan selain itu, ada juga anggaran pekerjaan yang menelan anggaran tersebut yang terlihat pada dinas tersebut.
Sementara itu, telah berapa kali Lensa Media berusaha melakukan konfirmasi kepada kepala dinas dan Kabid pengairan pesawaran namun sangat disayangkan, beliau tidak pernah berada ditempat. Menurut keterangan salah satu setaf dinas saat ditemui di kantor belum lama ini mengatakan. Dirinya setaf jarang sekali bertemu dengan kepala dinasnya, karna kepala dinas jarang berada diruang kerjanya. “Saya jarang bertemu dengan pak kadisnya mas,biasanya pak kadis selalu ada di nuwo balak atau ikut kegiatan pak Bupati ungkap setaf.
Lebih lanjut setaf dinas menjelaskan, dirinya tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan Lensa Media ini, karna menurutnya, selain akan mehadapi juga tidak ingin mengambil akih dan memberikan jawaban yang seharusnya jawaban tersebut di berikan oleh setiap bidang-bidangnya atau kepala dinasnya langsung,”kalau bisa ketemu langsung saja dengan kepala dinas atau bidangnya masing-masing terkait keterangan yang inginkan, karna saya tidak bisa tutup setaf.
Akan tetapi, kepala Bidang (Kabid) yang dimaksudnya tersebut, sangatlah sulit ditemui, seperti yang disampaikan sumber yang dapat dipercaya yang berhasil ditemui diruang kerjanya di dinas pengairan pesawaran mengatakan, pimpinannya itu memang licin seprti “belut” tak jarang dirinya mendapati beberapa orang yang selalu mencari kepala dinas, namun tak pernah bisa bertemu di kantor ini, “jarang-jarang mas pak kadis masuk ke kantor ini, dari dulu pak kadis seperti belut licinnya. Sudah banyak yang mencari pak kadisnya, tapi entahlah mas,mereka bisa bertemunya dimana, “pungkusnya (adi).
