Pesawaran, www.lensamedia.net –Oknum Kepala Sekolah (Kepsek) Menengah Atas SMKN Negeri 1 Gedung Tataan, Dwi Artini diduga alergi kepada wartawan. Pasalnya ketika dikonfirmasi terkait penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), enggan menanggapinya.
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2018, telah diatur tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah.
Sayangnya, Senin (28/03/2022),ketika media sebagai Social Control (Kontrol Sosial), dan hendak mengkonfirmasi terkait penggunaan anggaran dana BOS, khususnya di SMKN 1 Gedong Tataan tidak mendapat respon dari oknum Kepsek Dwi Artini.
Bahkan, ketika awak media mencoba masuk keruangannya, dengan geliat tidak bersahabat, dan terlihat tidak sibuk, Kepsek SMKN 1 Gedong Tataan, hanya menyuruh stafnya untuk menghadapi awak media.
“ibu sedang sibuk,” ujar salah satu staf SMKN 1 Gedong Tataan kepada awak media.
Miris, oknum Kepala Sekolah yang seharusnya menjadi panutan terhadap dunia pendidikan, malah terkesan mencontohkan hal yang kurang baik, dan diduga takut dikonfirmasi awak media.
Kepala Sekolah SMKN 1 Gedong Tataan Dwi Artini, sebagai Pejabat Publik, dan sesuai UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik disebutkan bahwa badan publik berkewajiban menyediakan dan memberikan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pantauan dilokasi, Salah Satu Media SMKN 1 Gedong Tataan yang hendak menemui Kepsek, menyesalkan sikap kepsek yang menjabat sekarang.
Menurutnya, sikap kepsek yang tidak mencerminkan figur sebagai Kepala Sekolah.
“Padahal saya datang dengan baik- baik, tapi terkesan kepala sekolah yang menjabat sekarang sombong banget,” ujar Salah Satu Media dengan nada kesal (adi).
