Tuba Barat, Lensa Media – Warga masyarakat Tiyuh Kibang Trijaya Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat beberapa bulan belakangan ini mengeluhkan aktivitas truk pengangkut material besi baja, kabel, semen dan lainnya yang diduga Milik PT. Astra untuk proyek pembangunan tower Saluran Udara Tegangan Esktra Tinggi (Sutet). Pasalnya, truk dan konteiner yang melintasi jalan poros tiyuh setempat melebihi muatan (tonase) sehingga meresahkan masyarakat sekitar.
Padahal, diketahui jalan poros Tiyuh Kibang Trijaya merupakan jalan Kabupaten yang hanya mampu dilintasi mobil truk dengan bermuatan maksimal 8 ton.
Seringnya mobil truk besar yang melintas di jalan poros Tiyuh Kibang Trijaya yang mengangkut material untuk pembangunan jaringan Sutet tersebut di kawatirkan oleh warga akan merusak jalan di tiyuh mereka.
“Kami keberatan jika jalan poros di Tiyuh kami di lintasi truk kontainer yang bermuatan melebihi tonase karena bisa membuat jalan di tiyuh kami rusak dan kalau rusak siapa yang bertanggung jawab,” ungkap Rohadin di dampingi Supriadi bersama warga Tiyuh Kibang Trijaya lainnya, Rabu (07/02/2024).
Menurut Rohadin, mereka sudah pernah melakukan protes ke pihak perusahaan yang ada di kem proyek namun protes tersebut tidak digubris karena hingga saat ini mobil truk dan kontainer bermuatan melebihi tonase tersebut masih saja melintas dijalan Tiyuh Kibang Trijaya.
“Beberapa waktu lalu kami pernah protes dan menegur pihak proyek agar kendaraan yang melebihi tonase tidak melintas dijalan tiyuh karena bisa merusak jalan, tapi kok sepertinya aspirasi kami tidak di indahkan karena hingga saat ini kami melihat truk bermuatan matrial proyek yang melebihi tonase tersebut masih saja melintas dijalan tiyuh kami,” keluhnya.
Rohadin berharap, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat atau pihak terkait lainnya agar bisa bertindak tegas dan jangan tutup mata dalam menyikapi apa yang menjadi keluhan mereka.
“Kami harap, Pemkab Tulang Bawang Barat dan istansi terkait jangan tutup mata, terkait truk pengangkut material proyek jaringan Sutet yang diduga melebihi tonase yang bisa berakibat dengan kerusakan jalan di tiyuh kami dan kedepan kami juga minta kepada Kepalo Tiyuh Kibang Trijaya jika ada hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas dan kepentingan umum agar kiranya pemerintah tiyuh tidak semerta-merta memberikan ijin, sebaiknya dimusyawarahkan dulu dengan masyarakat karena yang akan merasakan dampaknya adalah kita semua.” Pungkasnya
Saat dikonfirmasi oleh awak media, salah satu sopir truk kontainer yang bermuatan besi baja di lokasi gudang penyimpanan barang proyek Sutet tersebut mengatakan, bobot muatan material yang diangkut truk kontainer mereka kurang lebih seberat 34 ton.
“Iya pak, bobot muatan truk kami diperkirakan sekitar kurang lebih 34 ton,” ucapnya
Sampai berita ini di publikasikan Kepalo Tiyuh Kibang Trijaya Asropi belum bisa dikonfirmasi, di kunjungi dikantor dan dirumahnya tidak pernah ada ditempat, di hubungi melalu via handponenya tidak merespon meskipun telpon dan WhatsApp dalam keadaan aktif.(Handri)
