Lampung selatan,www.lensamedia.net Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI) keluhkan atas sikap PT wongsol
yang terletak di Dusun Sukabanjar Desa Sandaran kecamatan sido mulyo kabupaten lampung selatan.
Dalam acara Rapat AISKI juga hadir ketua umum AISKI Pusat EFLI RAMLI ketua AISKI Wilayah Lampung FARIZAL PURBA.SE serta para pengurus dan Anggota AISKI. acara yang ditempatkan di rumah makan Begadang 4 tarahan bandar lampung Minggu.(12/7/2020).
Efli Ramli sebagai ketua AISKI Umum pusat, mengatakan “Kami sebagai pengusaha lokal, Asosiasia Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI), Sangat mengeluhkan sikap PT Wongsol yang kami nilai sangat tidak wajar, dan semena mena dalam menaikan harga sabut, ini sama saja Pt Wongsol mematikan pengusaha kecil lokal,”Ujar Efli.
Sambungnya–kami sebaga pengusaha kecil lokal, Sabut kelapa yang ada di wilayah Lampung, semua nya sangat mengeluhkan dengan PT Wongsol yang menaikan harga sabut kelapa seenaknya, hingga pengusaha kecil lokal tidak mampu untuk mengembang kan usaha sabut, dikarnakan tidak ketemu dengan harga pasaran lokal dengan pemodal Asing mas,”Keluhnya.
“Di tempat yang sama juga ketua AISKI wilayah lampung,”Farizal Purba SE, seneda dengan efli ramli bahwa syahnya PT Wongsol sangat tidak wajar dalam memberikan kenaikan harga yang tinggi, pada dasarnya
PT Wongsol dapat membantu dan meningkatkan perekonomian pengusaha kecil lokal, bukan ingin mematikan pengusaha lokal,”Pungkas,Farizal.
Lanjutnya–AISKI minta Dinas terkait untuk memangil manejemen PT Wongsol agar membina Pengusha kecil lokal dan harus menentukan harga pembelian sabud disesuaikan dengan kemapuan pengusha lokal, agar pengusaha kecil tetap berjalan tidak mati,”ucapnya.
Ketua AISKI Wilayah Lampung, Farizal Purba SE. pun berharap kepada Dinas Terkait untuk mengecek ulang ijin perpanjangan PT Wongsol tersebut harapannya. (Ky)
