Mesuji lampung, lensamedia.net – Pasca lulus Sekolah menengah Atas (SMAN) di kabupaten mesuji pekan lalu membuat Achmad Barka mendapat kesempatan dengan mendapatnya beasiswa untuk melanjutkan sekolah ke universitas ternama di lampung.
Berbekal nilai dan beasiswa itulah Acmad Barkah mendatangi universitas lampung dengan mendaftar jalur SNMPTN, namun saat memasuki masa pengumuman, Acmad Barkah justru di hadapkan dengan pembiayaan yang dirasa tak mampu ia cukupi,
Ya…kehidupan sebagai anak tanpa seorang ayah di rasa sangat miris bagi acmad barkah, belum lagi sang ibunda hanya bekerja sebagai guru honorer di salah satu TK swasta di desa jaya sakti kecamatan simpang pematang,
Achmad Barkah yang tengah berusia (18) tahun ini sebelumnya tercatat sebagai salah satu siswa terbaik dengan Segudang prestasi di salah satu sekolah menengah atas di kabupaten mesuji,
Mirisnya pemerintah daerah melalui dinas terkait hanya diam tanpa perhatian khusus kepada siswa tak mampu namun memiliki prestasi gemilang,
akibat biaya yang harus di tanggung nya untuk memenuhi administrasi di Universitas lampung membuat seluruh siswa SMA N 1 Simpang Pematang secara bersama sama mengumpulkan dana untuk mencukupi permintaan salah satu oknum di bidang Administrasi Universitas lampung.
Saat media lensamedia.net menyambangi Achmad Barkah di SMN 1 Simpang Pematang, YS (35) thn wali kelas beserta seluruh siswa sekolah tersebut sangat menyayangkan adanya kejadian ini, Achmad Barkah adalah siswa yang tekun dan pintar mas bahkan Achmad Barkah pernah menjadi juara umum lomba geografi tingkat kabupaten,
Karna kepintarannya Achmad Barka mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi Unila, namun karna adanya biaya yang di minta oleh oknum universitas lampung itu membuat Achmad Barkah tak dapat melanjutkan semangat nya untuk terus berkarya, sangat di sayangkan anak berfrestasi harus terlantar lantaran tak punya biaya, jelas beberapa guru SMA N Simpang Pematang.
Masih di lanjutkan para guru SMA N 1 Simpang Pematang’ semestinya dalam kategori beasiswa kepada siswa tidak mampu dan berfrestasi seharusnya bebas biaya, bukan ancaman tidak lulus apabila tidak membayar pendaftaran, para guru di SMA N 1 Simpang Pematang.
Di sisi lain, terkait adanya kejadian ini, masyarakat mesuji khsusnya para tokoh masyarakat sangat menyayang kan kurang perhatian nya pemkab mesuji, semesti nya pemerintah daerah memberikan solusi bagi anak tidak mampu yang berfrestasi, ini kan anak bangsa warga negara indonesia yang memiliki hak untuk mendapat pendidikan.
Apa lagi memiliki prestasi yang gemilang, ya kalau seperti ini mesuji tak akan memiliki penerus bangsa yang mampu merubah Negri ini, jelas salah satu tokoh agama di kabupaten Mesuji. (Herdinda)