Bandarlampung, lensamedia.net – Mahasiswa, dimanapun tempat belajarnya adalah sebagai kaum intelektual. Peranananya sangat dibutuhkan dan penting dalam perubahan bangsa. Mahasiswa dapat merealisasikan teori yang di pelajarinya di kampus, terhadap masalah yang terjadi di masyarakat, serta harus berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dan memberikan solusi. “Mahasiswa dapat menjadi kontrol bagi berjalannya pemerintahan. Baik dalam pembuatan kebijakan maupun peraturan yang dilakukan oleh pemerintah. Dia bisa sebagai penyalur aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Aspirasi ini bisa dilakukan dengan cara demonstrasi, tetapi demonstrasi yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan dan tidak anarkis, serta tidak merusak infrastuktrur maupun sarana dan prasarana yang ada.” Kata Mantan Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung, Juniardi SIP, MH, di Kampus Adilla,, Bandar Lampung, Selasa (6/9)
Juniardi, hadir diminta memberikan kuliah umum tentang wawasan kebangsaan, pada program pengenalan kampus, bagi Mahasiswa Akademi Kebidanan Adilla, dan Nadira Bandar Lampung, Selasa (6/9). Hadir Wakil Direktur Akademi Kebidanan Adilla, Ahcmad Dahro S,sos, M,IP, dan pengurus yayasan, serta civitas akademisi, kampus Adilla.
Menurut Juniardi, mahasiswa sebagai kaum intelektual adalah generasi penerus bangsa untuk meneruskan dan menggantikan generasi sebelumnya untuk melakukan perubahan bangsa ke arah yang lebih baik dan maju. “Mahasiswa sebagai penerus atau aset cadangan bangsa untuk melakukan perubahan. Selain itu mahasiswa adalah harapan bangsa untuk meneruskan perjuangan di masa depan. Sebagai golongan muda pasti pada waktunya akan menggantikan golongan tua, baik pada orginasasi maupun pada pemerintahan. Oleh karena itu sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita mempersiapkan diri sebagai garda penerus perubahan bangsa di masa depan.” Kata Juniardi,
Selain itu, pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Dalam sambutanya, Ahmad Dahro atas nama Direktur Akbid Adilla menegaskan Perguruan Tinggi adalah institusi yang mendapat amanah untuk menghasilkan insan intelektual, ilmuan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa. “Program PKKMB merupakan program institusi bukan program mahasiswa, karena itu PKKMB menjadi tanggung jawab pimpinan perguruan tinggi dengan kepanitiaan melibatkan unsur pimpinan perguruan tinggi, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.” Kata Dahro.
Masa penenalan kampus ini, kata Dahro, diisi dengan materi tentang pengenalan kehidupan kampus baik akademik maupun non akademik disertai materi wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara, pencegahan, penanggulangan dan penyalahgunaan narkoba, serta meredam radikalisme dengan metode yang tepat. “Pengenalan kampus ini diharapkan mampu menumbuhkan keakraban di antara mahasiswa, agar terjadi transfer informasi tentang pengembangan penalaran dan kreativitas mahasiswa, serta organisasi kemahasiswaan yang ada di kampus, Dan Penyelenggaraan Pengenalan kampus difokuskan pada upaya pendewasaan dan pembelajaran dengan tertib dan tidak ada kekerasan verbal, fisik maupun mental,” katanya.(red)