Pringsewu Lampung, lensamedia.net – Proyek Normalisasi sungai way mincang pekon tanjung rusia kecamatan pardasuka kabupaten pringsewu terkesan proyek siluman , pasalnya plang anggaran proyek tidak di terpasang sehingga masyarakat tidak tau anggarannya berapa dan sumber dananya dari mana.
Bahkan proyek Normalisasi tersebut baru di kerjakan 3 bulan sudah hancur dan di duga pekerjaannya asal-asalan, seperti di kerjakan pada saat air masih besar di duga tidak pakai galian pondasi atau sepatu, serta volumenya di isi dengan tanah dan batu yang di pakai untuk brojong memakai batu bulet atau batu kali setempat.
Hal tersebut di keluhkan oleh warga pekon tanjung rusia kecamatan pardasuka kabupaten pringsewu mengatakan bahwa pekerjaan proyek Normalisasi sungai way mincang pekerjaannya asal-asalan sebab baru di kerjakan 3 bulan sudah rusak”bagunan ini baru 3 bulan mas, tapi sudah rusak sebab pekerjaannya di kerjakan pada saat kondisi air masih besar maka tidak ada galian pondasinya atau sepatu, bahkan volumenya di isi dengan tanah” kata warga pekon tanjung rusia, selasa (13/9).
Lanjut warga, kemarin kerjaan sempat terhenti kurang lebih 2 bulan dan sekarang mulai kerja lagi “kemarin sudah berhenti kerjanya mas, ada kalau 2 bulan tapi kok sekarang mulai kerja lagi , tetapi bukan memperbaiki bangunan yang sudah rusak malah nambah bikin bagunan baru mas” ungkap warga tanjung rusia.
Di tempat berbeda saat kami konfirmasi dengan kepala pegawas proyek Normalisasi sungai way mincang, Endang mengatakan bahwa proyek tersebut anggarannya Rp 5,9 milyar”proyek Normalisasi sungai way mincang anggarannya Rp 5,9 milyar mas, punya bpk rudi aseng, CV.sinar mandiri sumber dananya dari kementerian pusat, kenapa plang anggaran tidak kami pasang, sebab kemarin sudah kami pasang namun plang anggaran tersebut di ambil orang”kata endang pegawas proyek ,kamis(15/9).
Bahkan endang, membenarkan kerajaan proyek Normalisasi sungai way mincang sudah sempat berhenti sebab anggarannya di potong dari pusat 20%”kemarin kerjaan sudah selesai mas, sebab aggaranya di potong 20% dari pusat dan pada saat kemarin ada anggota DPR provinsi turun kelokasi suruh nambah volumenya lagi dan anggaran tersebut tidak jadi di potong makanya sekarang mulai kerja lagi”ungkap endang.(fakih).