Mesuji, lensamedia.net – ditenga himpitan ekonomi yang semakin terpuruk , akibat anyjloknya beberapa komoditi andalan penghasilan masarakat seperti harga geta karet yang tidak kunyjung membaik hanya berkisaran Rp 4500 per kilo , ditamba juga harga kelapa sawit juga sangat reda hanya Rp 1000 per kilo ,
Ditamba lagi sekarang penghasilan yang sangat diandalkan petani kususnya di mesuji perkebunan singkong yang biasanya bisa jadi sulusi di saat harga geta karet dan bua sawit anyjlok , namon apa hendak dikata yang biasanya bisa jadi sulusi sekarang malahan jadi bumrang yang banyak membuat masarakat merugi , kerna harga singkong turun menukik sangat tajam , yang biasanya harga singkong di atas 1000 per kg sekarang tinggal 500 per kg
ditama keaadaan prodoksi perkebunan dan pertanian masarakat yang terus menurun tajam akibat ketidak mampuan masarakat untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan kebun seperti pupuk yang harganya sangat tingi , pupuk supsidi saja di masarakat harga nya sudah menycapai 120 ribu per karung itu juga sangat sulit untuk didapatkan nya.
Kekeluhan ini disampaikan beberapa masarakat desa Hadi Mulya kecamatan waiserdang , yang berwanti -wanti agar namanya jangan dipublikasikan , saat musawara di balai desa setempat tentang tarikan dana untuk ulang tahun kampung , ya mas kami dikenakan dana sebesar Rp 55 ribu per hetar bagi masarakat yang memiliki kebon karet , kebon sawit dan kebon singkong ,
Ditambakannya , tarikan dana ini hasil musawara di balai desa ,ya setuju tidak setuju namanya hasil musawara , kalau di bilang berat ya berat juga di kenakan dana Rp 55 ribu , kerna kondisi kami masarakat kecil saat ini lagi terpuruk akibat harga buah sawit , geta karet dan singkong sangat mura, ujarnya.
Saida warga masrakat simpang pematang kecamatan simpang pematang juga mengelukan tentang harga geta karet yang sangat mura , harga geta karet sekarang tidak sebanding dengan harga kebutuhan sehari – hari seperti harga beras yang menycapai Rp 10 ribu per kg , belum lagi harga minyak makan dan gula terun merangkak naik , kelu saida (02/10).
Di tambakan Saida , kami masarakat kecil saat ini sangat sulit untuk meningkat kan produki hasil perkebunan kerna biaya pemeliharaan kebun sangat mahal tidak sebaning dengan penghasilan kebon kerna harga pupuik yang sangat tinggi dan harga obat semprot hama juga sangat tinggi , seperti pupuk bersupsidi disamping sangat sulit untuk mendapatkannya juga harganya cukup tinggi menycapai Rp 120 perkarung ,terangnya.
Sebagai masarakat keci kami berharap kepada pemerintah kususnya pemerintah daera mesuji agar dapat mensetabilkan harga geta karet ,sawit dan harga singkong , harap saida. (Herdinda)