Bandar Lampung, www.lensamedia.net – Komite Nasional Penyelamat Aset Negara (Komnaspan) melaporkan Beberapa kasus dugaan korupsi PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Biro Hukum Komnaspan Andi Suhairi Dugaan kasus korupsi itu dari Tahun 2012-2013 selama dua tahun dan merugikan negara Rp 16.056.000.000.(enam belas miliar lima puluh enam juta rupiah).Komnaspan meminta Pihak KPK dan Satgas pemberantasan Pungli menelaah menjadikan PDAM Way Rilau sebagai target operasi agenda pemberantasan korupsi dan Pungli,”Ujar Andi Rabu,(30/11/2016).
Dikatakan Andi,Dugaan kasus korupsi dan Pungli Pada PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung di tengarai, 1. Banyak meteran yang rusak dan tidak layak Pakai tidak Pernah dikontrol Oleh pengawas PDAM Way Rilau”Padahal Pihak Perusahaan PDAM way rilau telah menarik biaya perawatan meteran dari Tahun 1997-2012 Sebesar kurang lebih Rp.16.056.000.000.(enam belas milyar lima puluh enam juta rupiah).dan dana tersebut tidak diketahui digunakan untuk apa dan siapa(Data terlampir).
2.Mengajukan Anggaran perawatan yang di Mar Up Tahun 2013 dengan Rincian penganti meteran Air Sebanyak 6000 SR dan Pengadaan meter Air Sebanyak 10.000 SR dan Tahun 2014 Pengantian meteran Sebanyak 7000 SR dan Pengadaan meter Air 10.000 SR dan Realitanya pengantian meteran 2013 hanya 1000 SR dan ditahun 2014 hanya 403 SR dan Dari 2013-2014 Pengadaan meteran Air Tidak ada yang dilaksanakan.
3.Bahwa Dugaan penarikan data perawatan meteran dimasyarakat Tersebut Berlangsung dari Tahun 1997 Sampai 2012 dan ditahun 2013 dihentikan,Karena Dana Tersebut tidak Jelas Peruntukannya Serta Direksi Utama PDAM Drs,Hi.A Zutaro Leveni Guati Migo Direktur Teknik Ir.Hj Herrie Eni Widayanti.dan di Rektur Umum Simon Mirza SE,Tidak Pernah membuat Laporan Penggunaan Anggaran Baik Laporan Tri Wulan mau pun Tahunan.”Ungkap Andi
Sementara Itu,Simon Mirza Se, Direktur Umum PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung meski dapat dihubungi No ponselnya, Mirza enggan memberikan Tanggapan.” Saya gak tau Soal surat Komnaspan dan saya gak tau emang mau komfimasi apa kilah Mirza Seraya menutup ponsel.(Hendra)