Lensa Media
Lampung Utara, www.lensamedia.net – Sejumlah kontraktor (rekanan) di Kabupaten Lampung utara (Lampura) resah dan mempertanyakan dana anggaran sebesar 60 persen setelah serah terima pekerjaan (PHO) dari alokasi proyek APBD Perubahan 2016.
“uang muka sebesar 30 persen sudah kami terima pada Bulan november 2016, tapi untuk yang 60 persen setelah PHO belum ada kabar kapan pencairannya masih simpang siur, kami tanyakan ke Dinas PU mereka bilang kas anggaran tidak ada “ kata Arief chaniago (50) salah satu Direktur Perusahaan yang ada di Lampura. selasa (24/1).
Dia menjelaskan jika semua tugas rekanan sudah di selesaikan sampai ke tahap PHO. “Artinya Pemerintah Daerah punya hutang terhadap kontraktor (Rekanan). Oleh karena itu sudah semestinya setelah di lakukan serah terima pekerjaan biaya yang 60 persen segera di bayarkan karena APBD Perubahan 1 tahun anggaran dengan APBD Murni ” jelasnya.
Arief chaniago berharap pemerintah daerah seharusnya dapat mempertimbangkan uang milik rekanan yang belum di bayarkan, karena banyak keperluan Kontraktor (rekanan) yang harus di selesaikan, harap dia.
Sementara terpisah Kepala Badan Keuangan dan Aset Negara (BPKAD) Budi Utomo mengatakan pembayaran kepada pihak ke 3 tersebut masih terganjal oleh belum rampungnya peraturan bupati (Perbup) yang mengatakan belum terbayarnya kewajiban pemerintah (hutang) kepada pihak ke_3 sesuai kontrak yang di sepakati.
“ya kita lagi menunggu aturan (Perbup) tentang hutang kepada pihak ke_3 sebagai landasan hukumnya, setelah itu kita juga akan berkoordinasi dengan DPRD untuk melakukan pembayaran. ” Jelasnya
saat ini, lanjut Budi pihaknya (BPKAD) sedang melakukan koordinasi dengan Direktorat Jendral (DIRJEN) keungan Republik Indonesia dengan pokok bahasan pernyataan benar bahwa belum di bayarkannya anggaran kepada pihak ke_3 pada tahun 2016 yang lalu.
” sampai saat ini PERBUP belum di tanda tangani oleh bupati, karena masih menunggu proses yang tidak sebentar masih perlu rapat lagi dengan Dinas PU dan lainnya. Mudah-mudahan akhir januari rampung seraya menyatakan awal febuari segalanya sudah beres dan normal, pungkasnya (Arief).
To Top
