Bandar Lampung, www.lensamedia.net – Gubernur Ridho Ficardo menghadiri Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi membahas evaluasi pelaksaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Lampung, yang diadakan di Kantor Presiden Jakarta, Senin (06/03/2017).
Diungkapkan dalam rapat tersebut bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung yang saat ini berada pada angka 5,15 persen, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, diyakini dapat terus tumbuh lebih cepat. Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta pelaksanaan proyek strategis nasional di Provinsi Lampung lebih difokuskan pada keunggulan daerah.
Menurut Presiden, perekonomian Lampung bisa tumbuh lebih cepat dengan fokus menggarap apa yang menjadi sektor unggulan dan mengembangkan apa yang menjadi core business di Lampung. Presiden juga meminta pelaksanaan proyek strategis dan program prioritas tak melupakan upaya pemerintah mengurangi kesenjangan di Lampung.
Provinsi Lampung menyimpan potensi besar, khususnya di bidang pertanian, perikanan, dan perkebunan. Ini dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto Lampung yang 31,45% berasal dari sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan. Produk Domestik Regional Bruto #Lampung berikutnya berasal dari sektor pengolahan yang memberi sumbangsih sebesar 18,83 persen.
Agar perekonomian daerah tumbuh lebih cepat, infrastruktur pendukung transportasi sektor perikanan & pertanian harus dibenahi. Harus dikembangkan juga infrastruktur Tol Trans-Sumatera, listrik, cold storage perikanan & irigasi untuk mendukung pertanian di Lampung.
Lampung sebagai gerbang Sumatera juga dibahas dalam rapat ini. Kualitas pelayanan penyeberangan Bakauheni-Merak harus ditingkatkan. Mulai dari lamanya waktu tunggu sandar, sarana pendukung tak representatif dan rendahnya akses menuju pelabuhan.
Dituturkan oleh Presiden, karena posisi Lampung berdekatan dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat, maka perlu dikembangkan juga kawasan-kawasan industri khusus. Mulai kawasan industri pengolahan berbasis sektor perikanan, pertanian, sampai berbasis pertambangan.
Rapat terbatas ini dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno.(RA/Zul)