“Selamat atas terpilihnya Ketua IWO yang baru. Sukses buat IWO. Semoga IWO bisa bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat. Salam Pancasila,” kata Togi sapaan akrab Iman Partogi Sirait Minggu (16/4/2017).
Gerakan Kebajikan Pancasila secara resmi dideklrasikan di kediaman Sallahudin Wahid atau Gus Sholah Jalan Bangka Raya No 2C, Jakarta Selatan pada Senin 7 Desember 2015 oleh lima orang yakni: Buya Syafii Maarif, Sallahudin Wahid, Sabar Mangadoe, Saifullah Mashum dan Iman Partogi Sirait.
Dalam sambutannya kala itu, Gus Sholah yang juga Pengasuh Pondok pesantren Tebu Ireng Jombang Jatim itu mengatakan, kekerasan dalam segala bidang tidak akan menyelesaikan masalah.
Justru kekerasan yang terjadi tidak menumbuhkan rasa kebajikan di Indonesia.
“Hal-hal kebajikan di dunia ini sangat banyak. Tentunya, jika kita berbuat baik pada semua orang akan berbuah baik pada diri kita juga,” katanya.
Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa saat ini, kata Gus Sholah, semakin lama terus terkikis. Lima sila dalam Pancasila tidak lagi diterapkan secara optimal oleh para elit di negara ini.
“Maka kita ke lima inisiator Gerakan Kebajikan Pancasila ingin menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga, tidak ada lagi kekerasan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara Jodhi Yudono mengatakan, program awal IWO selain menjalankan progran yang sudah direncanakan, jurnalis yang juga dikenal sebagai budayawan ini berencana akan memperkuat struktur organisasi, terutama di Dewan Pembina, Penasihat dan Pengawas.
“Ada nama-nama yang akan saya ajak bicara untuk menduduki jabatan-jabatan tersebut. Di antaranya: Mohamad Sobary mantan Direktur Antara dan Ninok Leksono Rektor UMN dan wartawan senior kompas, serta nama-nama lain yang kredibel,” kata Jodhi.
Jika kepengurusan tersebut sudah tertata, lanjut Jodhi, dia akan mengajak kawan-kawan untuk bertemu Stanley Ady Prasetyo yang sekarang menjabat Ketua Dewan Pers.
“Kita akan bersama-sama bertemu dengan Dewan Pers,” pungkas pria yang sudah 25 tahun mengabdi di Grup Kompas Gramedia dan sekarang menjadi editor di www.kompas.com ini.(Iwo)