Bandar Lampung, www.lensamedia.net – Keragaman dan Kebhinekaan adalah kekuatan utama pembangunan di Provinsi Lampung, ujar Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo saat memberikan sambutan pada perayaan Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1939, Selasa (18/04/2017) pagi, di Lapangan Kantor Gubernur Lampung.
Di hadapan 7000 umat Hindu se-Provinsi Lampung yang membanjiri lapangan kantor Gubernur Lampung, Ridho mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan antusias umat Hindu yang menghadiri kegiatan tersebut. Ridho juga menyatakan ungkapan terimakasih atas toleransi kebinekaan umat Hindu di Provinsi Lampung yang turut berjasa dalam pembangunan Provinsi Lampung selama ini.
“Keragaman dan kebhinekaan adalah kekuatan utama pembangunan di Provinsi Lampung, untuk itu saya ingin berterimakasih kepada umat Hindu di Lampung yang telah bekerja keras menjaga ketentraman dan keamanan di Lampung. Meskipun kita tahu, sebagian dari mereka adalah keturunan Bali, tapi sejatinya mereka adalah orang Lampung, warga Lampung, saudara dan keluarga kita di Lampung.” papar Ridho.
Lebih lanjut Ridho menyampaikan harapan, agar umat Hindu di Lampung tetap guyub, kompak, dan semakin kuat. “Selama ini, falsafah umat Hindu dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, telah memberikan pondasi yang fundamental dalam menjaga kebhinekaan bangsa Indonesia. Demikian juga dengan Provinsi Lampung yang terdiri dari berbagai suku dan agama, harapannya umat Hindu dapat tetap menjaga kesatuan dan kekompakan, sehingga dapat bersinergi dalam membangun Provinsi Lampung yang kita cintai.” ujar Ridho.
Dalam kesempatan itu Gubernur M.Ridho Ficardo juga mengucapkan Selamat Tahun Baru Saka 1939, dan memberikan bantuan lahan, tanah seluas 4 hektar kepada umat Hindu untuk didirikan pura. Selain itu juga ada bantuan berupa dana dan wisata rohani yang diperuntukkan kepada para pandite dan perwakilan umat Hindu se-Provinsi Lampung, dan Gubernur Ridho Ficardo juga memberikan bantuan kepada 75 guru Pasaman (lembaga pendidikan khusus bidang agama Hindu) se-provinsi lampung masing-masing 1 juta rupiah, 100 pemangku pura masing-masing 1 juta rupiah, dan wisata rohani kepada 450 orang.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya, menyatakan bahwa umat Hindu di Lampung harus terus memperkuat toleransi kebhinekaan. “Mari sama-sama membangun Indonesia, mari menjaga silahturahmi, guyub kepada siapapun. Datangi semua tokoh-tokoh masyarakat, datangi gubernurnya, walikota, bupati dan lain sebagainya. Jangan membangun Balinisasi di tempat-tempat lain. Kita tinggal di Lampung, jadilah warga Lampung, majukan Lampung.” tegasnya.
Dharma Santi kali ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan. Mulai dari Melasti di berbagai kabupaten/kota, pembersihan tempat ibadah di berbagai tempat, bukan hanya Pura namun juga masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya, dan puncaknya adalah pada hari ini.
Wayan Dianyar, seorang warga dari Lampung Tengah, yang turut mengahadiri kegiatan Dharma Santi menyatakan sangat mengapresiasi bantuan dan support pak Ridho Ficardo sebagai Gubernur Lampung yang selama ini telah mengayomi umat Hindu di Provinsi Lampung. “Terimakasih pak Gubernur atas bantuan lahan untuk dijadikan pura, soalnya pura yang ada di Panjang itu sudah kurang memadai dan tempatnya tinggi. Agak sulit bagi umat yang sudah berumur seperti saya untuk sampai kesana.” ucap Wayan. (RA)