Metro, www.lensamedia.net – Walikota Metro Achmad Pairin meminta Dinas Perdagangan (Disdag) untuk meninjau bangunan Pasar Kopindo sebelum ditempati oleh pedagang. Hal tersebut diutarakan Walikota pada Audiensi bersama Perwakilan Pedagang Kopindo di Ruang Walikota, Selasa (25/4).
Walikota Metro Achmad Pairin menerangkan, sejauh ini pekerjaan pembangunan Pasar Kopindo belum diserah terimakan kepada Pemkot Metro. Sehingga pihaknya belum mengetahui apakah pembangunan Pasar Kopindo telah sesuai kontrak kerja.
”Tidak dapat begitu saja memindahkan pedagang. Kita lihat dulu MoU nya seperti apa. Seperti apa bangunan, fasum, dan yang terpenting instalasi listriknya. Apakah sudah sesuai. Instalasi listrik ini yang paling penting, karena sering kebakaran itu penyebabnya instalasi listrik yang tidak baik. Kami tidak ingin setelah ditempati pedagang yang sudah membeli ruko ada keluhan dikemudian hari,” jelas Walikota usai Audiensi bersama 10 orang perwakilan pedagang Pasar Kopindo.
Ia meminta pedagang Pasar Kopindo dapat bersabar menunggu Pemkot Metro mencari solusi terbaik agar tidak ada yang dirugikan. Sehingga semua dapat berjualan dengan tenang dan mencari rezeki memasuki bulan ramadan.
”Kalau memang sudah layak baru nanti kita pindahkan. Baru kemudian kita lihat situasinya, karena tujuan membangun itukan untuk mensejahterahkan rakyat. Kalau karena relokasi ini harus ada yang dikorbankan tentu kami tidak tega melakukan begitu saja. Harus ada solusi bagi PKL ini,” jelas dia.
Rencana awal, lanjut dia, Pemkot bersama pengembang telah berencana untuk menata pedagang hamparan di Pasar Kopindo di eks Terminal Kota setelah salah satu lokasi pasar terpadu tersebut rampung dikerjakan. Namun pihaknya masih harus berkoordinasi dengan para pedagang setempat serta melihat kesiapan pengembang sebelum memastikan penataan pedagang hamparan di Pasar Kopindo.
”Kan tidak bisa memindahkan pedagang kalau belum ada tempatnya. Artinya, kami akan melihat dulu seperti apa kesiapan pengembang membangun di eks Terminal Kota itu. Katanya 20 Mei nanti sudah selesai, tetapi ya kita lihat dulu perkembanganya. Yang jelas pedagang hamparan yang telah kita data dan akan ditata yang diprioritaskan. Karena jumlah pedagang itu terus bertambah setiap harinya. Ada yang sudah punya toko buka cabang lagi. Buka disini, buka disitu, orang satu punya banyak. Tidak akan selesai persoalan pasar kalau seperti itu terus,” tegasnya.
Sementara Perwakilan Pedagang Kopindo Hasyim meminta Pemkot Metro dapat menghadirkan pengembang untuk dapat duduk bersama untuk mendiskusikan persoalan tersebut. Pasalnya, ia mengaku sulit untuk dapat berkomunikasi dengan pihak pengembang terkait keputusan kapan dapat menempati ruko yang telah mereka bayar.
”Kami berharap sebelum bulan puasa sudah dapat menempati ruko. Kami pun siap berkoordinasi dengan Pemkot Metro untuk mengatur bagaimana PKL bisa berdagang. Sehingga di bulan puasa nanti semuanya bisa mencari rezeki,” bebernya.
Kadis Perdagangan Leo Hutabarat meminta Pedagang Kopindo tidak mengeluhkan keberadaan pedagang hamparan jika ingin menempati ruko pada 15 Mei mendatang. Pasalnya, pada waktu itu lokasi bagi penataan pedagang hamparan belum rampung dikerjakan.
”Targetnya tanggal 20 Mei eks Terminal Kota itu baru selesai di bangun. Jadi jika ada keluhan Pedagang Kopindo terkait pedagang hamparan kami tidak akan mengambil sikap apapun. Bagaimana? Apakah bersedia?,” jelas dia yang disanggupi oleh para perwakilan Pedagang Pasar Kopindo.
Walikota pun mengisyaratkan Pedagang Pasar Kopindo dapat menempati ruko di Pasar Kopindo sesuai permintaan para pedagang pada 15 Mei mendatang. Terlebih dengan kesiapan Pedagang Pasar Kopindo untuk dapat menerima pedagang hamparan tetap berjualan di lokasi yang sama.
”Kalau memungkinkan kenapa tidak. Intinya saya ingin semuanya bisa mencari rezeki. Minggu depan kami turun ke lokasi. Bukan hanya untuk melihat pembangunan pasar saja, tetapi untuk berkomunikasi langsung dengan para pedagang,” tukasnya. (rud)