Lampung Selatan, www.lensamedia.net – Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum Memberikan Sambutan Pada Acara Penyerahan Buku Rekening dan Peletakan Batu Pertama Dalam Rangka Kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2017 Kab. Lamsel di Lap.Desa Klaten Kec. Penengahan, Senin (31/0717)
Menurut Kepada Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Lampung Selatan I Ketut Sukerta menjelaskan saat ini Lampung Selatan mendapatkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk sebanyak 280 rumah di 8 Desa di Kecamatan Penengahan.
Dengan rincian Desa Blambangan 25 rumah, Klaten 54 rumah, Penengahan 51 rumah, Pisang 32 rumah, Rawi 31 rumah, Sukajaya 28 rumah, Tetaan 28 rumah dan Desa Kuripan 31 rumah.
“Anggaran untuk mensukseskan program ini, total mencapai Rp4,2 miliar. Rata-rata mereka mendapatkan Rp15 juta. Tapi besarannya dilihat dari kondisi rumah,” jelasnya Kepada Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Lampung Selatan I Ketut Sukerta
Ia menyatakan, untuk waktu penyelesaian program bedah rumah di Kecamatan Penengahan itu, ditargetkan sampai dengan bulan September 2017.
“Target kita, September ini rampung semua,”
Zainudin Hasan, sangat mengapresiasi adanya program bantuan tersebut, lantaran dinilainya dapat mengurangi rumah tidak layak huni warga di Lampung Selatan.
Untuk itu, Dia menyatakan, akan mengusulkan agar pada tahun 2018 jumlah rumah yang diperbaiki semakin banyak dan merata di setiap kecamatan. Setidaknya, Pemkab Lampung Selatan akan mengusulkan sebanyak 1.000 rumah untuk tahun depan.
“Ini sangat luar bisa, dan sangat membantu masyarakat. Tahun depan, kita akan usulkan 1.000 rumah dan nantinya dapat disebar di seluruh kecamatan,” kata Zainudin dalam sambutan.
Ia mengajak agar masyarakat penerima manfaat tidak menyelewengkan dana bantuan tersebut untuk hal-hal yang lain, karena bantuan tersebut memang fokuskan untuk membantu masyarakat dalam konteks pembangunan rumah untuk keluarga yang kurang mampu.
Zainudin menghimbau, supaya program unggulan dari Presiden RI Joko Widodo tersebut dapat dikawal dengan baik. Dengan begitu, realisasi program dapat berjalan dengan efektif, efisien dan transparan.
“Sejujurnya memang bantuan ini tidak bisa untuk dimanin-mainkan, karena sistemnya, warga ngambil material terlebih dahulu, lalu notanya ditukarkan ke Bank, itu pola pencairannya. Simpelnya, uang itu ditukarkan menjadi material. Nanti juga, kita akan mengecek secara acak dengan mendatangi tiap-tiap rumah, apakah program itu benar-benar terealisasi dengan baik atau bagaimana,” tegas Zainudin.
Acara tersebut dilanjutkan pemberian secara simbolis buku tabungan buku rekening kepada masyarakat dan peletakan batu pertama untuk pembangunan salah satu rumah warga desa setempat (ris/kmf)