Lampung Selatan, www.lensamedia.net – Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan menghimbau para orang tua di Lampung Selatan, untuk dapat menyiapkan para generasi muda yang berilmu, sehingga mempunyai daya saing di kanca nasional.
Pria asli Lampung Selatan, kelahiran Desa Pisang, Kecamatan Penengahan itu berkeyakinan, bahwa masyarakat di kabupaten berjuluk Gerbang Krakatau itu adalah orang-orang yang hebat dan memiliki kemampuan yang baik, apabila diberikan kesempatan.
“Saya imbau para ibu-ibu agar menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya. Tidak mungkin saya menjadi Ketua MPR-RI dan pak Zaindun Hasan menjadi bupati, kalau kami tidak sekolah. Siapkan dari sekarang, agar anak-anak kita memiliki daya saing dan inovasi, sehingga dapat menjadi bos dan menjadi contoh tauladan bagi orang-orang,” kata Zulkifli Hasan saat menghadiri acara silaturahmi bupati Zainudin Hasan dengan keluarga besar Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) dan calon jama’ah haji Lampung Selatan di Masjid Jami Bani Hasan, Kalianda, Kamis (3/8).
Ia mengaku sedih, manakala banyak masyarakat Lampung Selatan khususnya, yang belum meraih kesuksesan, karena terbentur keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan minimnya ilmu serta kemampun diri, sehingga hanya mendapatkan pekerjaan yang serba terbatas dalam menghidupi keluarganya sehari-hari.
“Ini saya sampaikan, karena saya peduli dengan masyarakat disini. Makanya, siapkan dari sekarang kalau tidak mau menjadi kuli di kampung sendiri dan kampung orang lain. Buatlah nama Lampung Selatan harum dengan prestasi-pertasi yang membanggakan,” ujar mantan Menteri Kehutanan era Presiden SBY itu.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan pun mengajak seluruh umat islam di tanah air untuk menjaga kekompakan. Dengan itu, ajaran islam dapat dikonfersikan sebagai kekuatan ekonomi. Sehingga umat islam bisa berjaya.
“Jumlah umat islam di Indonesia ini ada sekitar 85 persen. Kalau kita kompak dan bersatu, tentunya kita akan berjaya. Jangan mau dipecah belah orang pihak lain yang ingin kita terpecah belah lalu saling serang antar kita,” katanya. (lis/red)