METRO – Sejak dua tahun terakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Metro tak lagi menganggarkan bantuan stok pangan untuk bencana alam yang bersumber dari APBD Kota Metro. Wajar saja saat Kota Metro diterpa bencana banjir tak ada stok pangan melimpah yang harus digelelontorkan untuk para korban. Sehingga masyarakat beramai-ramai membantu bahan makanan.
Dikonfirmasi awak media, Kepala Dinas Sosial Kota Metro Ellyana Lusianna melalui Sekertaris Dinsos Kota Metro Subehi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku sisa stok pangan yang kita tampung bantuan dari Kementrian Sosial RI.
“Sudah dua tahun ini belum dianggrakan oleh Pemkot. Terakhir itu 2016, itupun juga bantuan dari pusat. Ini juga menjadi catatan kita juga, selama ini kita mengelola bantuan pusat. Maksudnya biar tidak overlab kita tidak dianggrakan, nah ternyata dari pusat jenis bantuan stok pangan juga ikut di stop. Sementara selama ini bantuan hanya sifatnya peralatan dapur dan pakaian,”ungkapnya, Senin (26/2).
Lebih lanjut, kata Subehi pihaknya saat ini tengah menunggu bantuan dari Pemprov Lampung. Informasi terakhir bantuan tersebut nilaianya sekitar Rp23 juta berupa bahan makanan.
“Sedangkan bantuan dari pusat belum ada. Bantuan dari Kemensos RI terakhir 2016 silam seperti peralatan dapur dan pakaian dan itu kemarin sudah kita bagikan kepada korban. Dinas sosial kan juga baru berdiri sendiri, mengingat anggaran Pemkot terbatas jadi kita memang tidak mengusulkan untuk bantuan kemanusiaan. Kedepan ini bisa menjadi pelajaran serta masukan kita juga ternyata Dinsos perlu untuk mengggarkan melalui sumber dari APBD Kota Metro,”pungkasnya.
Sementara itu pantauan awak media, Dinsos Kota Metro sudah mendirikan tenda posko dapur umum di halaman dinas setempat, sejak 23 Februari 2018. Posko tersebut untuk membantu keseterdiaan makanan korban banjir.
Dapur umum ini untuk menampung bahan makanan bantuan dari pengusaha swasta,kelompok-kelompok masyarakat, donatur dan sukarelawan.
“Kami berupaya maksimal menyediakan kebutuhan makanan bagi para korban dan petugas lapangan, termasuk menyediakan bahan pangan akan di masak,”terang Subehi.
Stok bantuan digudang dinsos, kata Subehi seperti peralatan dapur, pakaian, selimut sudah didistribusikan pada saat kejadian hari Jumat lalu.
“ Jadi sekarang sudah abis, makanya ini kita akan mengajukan bantuan ke Pemprov Lampung dan Kementrian Sosial RI. Karna itu juga bantuan berasal dari pusat,,”cetusnya.
Lebih lanjut, timpal dia pihaknya sedang konsentrasi dengan bantuan bahan makanan. Bahan makanan diolah dan akan dibungkus dikirim kepada korban banjir yang saat ini sedang membutuhkan.
“ Pagi tadi sudah kita belikan nasi bungkus bantuan dari SKPD (Satuan Perangkat Kerja Daerah). Akan kita drop lagi sekitar 500 bungkus untuk makan siang dan malam nanti, kalau kurang nanti akan masak lagi,”jelasnya.
Anggaran yang resmi ini hanya dari BPBD (Badan Penggulangan Bencana Daerah) mencakup sembako beras dan indomie dan lain-lain, tapi yang paling banyak bantuan dari masyarakat.
Disinggung soal stock pangan bantuan dari APBD, Subehi kembali menegaskan bahwa sudah dua tahun ini tidak mengggarkan. Terakhir itu 2016, itupun juga bantuan dari pusat. Pihaknya berharap dukungan dapur umum ini bisa membantu ketersediaan bahan makanan untuk para korban. (*)
|Reporter : Sanddy|
