Mesuji,www.Lensamedia.co Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 merupakan pesta demokrasi pertama di Indonesia yang akan dilaksanakan secara serentak masa kampanye dimulai dari. (23/9/2018) sampai terselenggaranya, untuk Pemilihan legeslatif. namun kpu maupun bawaslu melarang dengan tegas para calon legeslatif maupun kepala desa untuk berkampanye melalui media sosial khususnya lewat akun pribadi.
‘Meskipun media sosial adalah media publik yang dimiliki oleh masing masing personal calon legeslatif dan kepala desa namun media tersebut tidak boleh di isi konten konten yang berbau ajakan dan berbau kampanye tegas” apri.
Sementar berdasarkan pantauan tim lensamedia.net selasa 5/2 salah satu kepala desa di kecamatan mesuji timur, (SA) berikut istri (TH) selaku calon legeslatif dan tampak dua orang warga melambaikan tangan diduga menyimbolkan lima jari yang terindikasi untuk nomor partai pengusung calon legeslatif terlihat di postingan akun facebook atas nama sigit arianto pada (24/11/2018)
Ketika lensamedia.net mengkonfirmasi melalui telpon genggam (SA) membenarkan bahwasannya ia melambaikan tangan melalui akun sosial facebook pribadinya. Jika terindikasi kampanye untuk istrinya (TH), sebagai calon anggota legislatif dirinya tidak faham kalau itu adalah pelanggaran karena memang awam atau tidak mengerti ada aturan seperti itu.
“Memang pernah bawaslu memanggil saya untuk diberi pengarahan terkait kasus tersebut dan jangan di ulangi tapi untuk sekarang pihak bawaslu belum memanggil kembali, “ucapnya.
“Apri susanto selaku ketua bawaslu kabupaten mesuji menyatakan sanksi sanksi terkait pelanggaran pemilu tertuang dalam pasal nomor 7 tahun 2017 pasal 280 ayat 2 dengan ketentuan pidana pasal 494 dengan kurungan pidana satu tahun penjara dan denda 12 juta rupiah dan sesuai dengan perbawaslu tanggal 7 tahun 2018, “Ujarnya
(Arif).
