Lampung Selatan,Lensamedia.co. – Pembangunan Unit Sekola Baru (USB) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Trans Tanjungan yang Diduga Bermasalah, bahkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Eksekutip Badan Peneliti Aset Negara Aliansi Indonesia,Kabupaten Lampung Selatan yang telah melayangkan somasinya.
Akhirnya Ketua Pembangunan Sekolah SMK Negeri 1 Trans tanjungan Dwi haryani angkat bicara, ia mengatakan Terkait Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK Negeri 1 Trans tanjungan Mendapatkan Bantuan Dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud), Senilai Rp. 2,4 Milyar. ” Pembangunan Sekolah Unit Baru Dengan system di Kerjakan Secara Swakelola Yang berarti dikerjakan oleh sekolah atau TiM Pembangunan sekolah” Ujarnya saat dikompirmasi wartawan lensamedia.net jum’at (24/6/16)
Dwi Haryani juga menjelaskan Bantuan pembangunan Unit Sekolah Baru(USB) Bukan Dana Bantuan dari Bansos Bukan juga dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Melaikankan Bantuan dari Kementerian (Kemendikbud). “Kalau masalah dana Bantuan pembangunan USB Sebenarnya tidak perlu diperbincangkan diPublik, Saya tau itu transparansi-transpransi yang jelas itu pertanggung jawaban Saya kepada yg memberikan bantuan dari kementrian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ” ujarnya.
Ia juga menambahkan alasan pihaknya tidak memberikan Jawaban secara plur dan transparan.
” tidak perlu saya Beberkan kemedia Anggarannya atau ke masyarakat gak penting itu,yang penting saya melaksanakan tugas sesuai dengan pungsinya” ketusnya
Ia juga menjelaskan terkait keterangan Berbeda yang diberikan oleh Rido, bahwa SMK Negeri 1 Trans tanjungan Mendapat Dana Bantuan Rp 1,9 Milyar. Langsung Dari Pusat.” Tidak ada yang salah karena dia perpanjangan tangan saya dilapangan kalau pak Rido menyatakan 1,9 Milyar, itu dana untuk pembangunan pisik, dan sisanya Guna peralatan dan mabeler, contoh seperti untuk pembelian meja kursi dan Peralatan Dll” tambahnya
Ia juga melanjutkan Berdirinya sekolah Tersebut bukan hanya berdiri secara pisik,tetapi mengacu pada pelaksaan kegiatan belajar mengajar bukan hanya tiori tapi juga praktek.
Disinggung terkait Per RKB anggarannya Secara Rinci ” Rasanya perntanyaannya tidak etis Karena Saya orang Jawa rasanya kurang Sopan tidak perlu saya jembreng jembrengkan angarannya Kepublik atau Kemedia untuk transfaransi kemasyarakat tidak Perlu itu bantuan juga tidak ujuk ujuk datang sendiri semuannya kita dapat melalui Proses ” Kilahnya.
Untuk diketahui Kadiv Humas Komite Eksekutip Badan Peneliti Aset Negara Aliansi Indonesia Kabupaten Lampung Selatan, Asmawan Menilai Pembangunan Unit Sekolah Baru Bertempat Didesa Trans tanjungan Kecamatan Katibung Kab,Lampung Selatan bermasalah.
” Pembangunan Unit Sekolah Baru Yg tidak Memasang Plang Papan proyek Tersebut terkesan tertutup dan Berbau Penyimpangan Sehingga tidak adanya Pengawasan Dari Masyarakat, Hasil Pengecekan Bahan Kayu Untuk Kusen Memakai Kayu Medang Muda,Sehingga mekanisme Pembangunan diduga tidak sesuai RAB/Spec” ujaranya
Pewarta:hendra.