Lampung Barat, lensamedia.net – Penutupan Festival Sekala Brak Ke-III Kabupaten Lampung Barat Tahun 2016 yang di hadiri oleh menteri pariwisata dan ekonomi kreatif RI yang di wakili oleh Suryono Asdep Bidang Segemen pasar perorangan, Bupati Lampung Barat Drs. Mukhlis Basri MM, Wakil Bupati Lambar Drs. Makmur Azhari, Sekdakab Lambar Nirlan SH, Ketua DPRD Edi Novial S.Kom, Asisten Bupati, Staf Ahli, Kepala SKPD, Bupati Kabupaten Pesisir Barat, Ketua TP PKK, Dharmawanita , BUMN, BUMD, Media Massa LSM dan Undangan yang turut memeriahkan acara tersebut. Acara tersebut dilaksanakan di Jalur Dua Pemkab Lambar Selasa (26/07).
Festival Skala Brak merupakan salah satu perhelatan kebudayaan unggulan dari Kabupaten Lampung Barat. Festival yang rutin diadakan setiap tahun ini merupakan parade kebudayaan yang mengangkat kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki Lampung. Selain itu, perhelatan ini juga menjadi ajang promosi potensi pariwisata yang dimiliki setiap kabupaten dan kota yang ada di Lampung Khususnya di Kabupaten Provinsi Lampung.
Festival yang diramaikan dengan karnaval Budaya, atraksi seni tradisional, pameran, dan berbagai lomba ini mulai diadakan sejak tahun 1990 dan bisa berubah setiap tahunnya. Dalam perjalanannya, terdapat banyak variasi yang dilakukan. Karenanya, dari tahun ke tahun, terdapat perbedaan pada konten acara yang ditampilkan. Bagian acara yang selalu mendapat perhatian besar adalah karnaval karena melibatkan partisipasi dari semua lapisan masyarakat. Karnaval diisi dengan parade busana tradisional dari dua suku besar di Lampung, yaitu Sai Batin dan Pepadun. Ditampilkan pula kesenian topeng tradisional tupping dan sekura yang menjadi salah satu kekhasan seni tradisional Lampung.
“tanpa terasa perhelatan akbar bidang seni dan budaya serta atraksi yang bernuansa seni budaya yang dikemas dalam festival sekala brak ke-III, siang ini akan segera berakhir. event kepariwisataan terbesar pemerintah dan masyarakat Lambartelah sukses menggelar berbagai macam atraksi budaya dan perlombaan olahraga, sebagai wujud perhatian Pemda terhadap kelestarian budaya lokal. Hal tersebut di Sampaikan Oleh Bupati Lampung Barat Drs. Mukhlis Basri.,saat memberikan sambutan pada acara Penutupan Festival Sekala Brak Ke-III Kabupaten Lampung Barat Tahun 2016.
Kemudian Hal ini tidak terlepas dari peran serta dinas pariwisata dan kebudayaan, para pelaku seni dan pengusaha industri pariwisata, dan masyarakat pariwisata yang ada diLambar dan juga di Propinsi Lampung. hal ini menunjukkan adanya sinergi peran dan kerja sama seluruh stake holder kepariwisatan yang ada di kabupaten Lambar ini.
“semoga even kepariwisataan ini akan menambah dan meningkatkan motivasi serta semangat kita dalam membangun dan mengembangkan dunia ke-pariwisata-an lampung barat agar makin maju dan profesional serta mampu menjadikan pariwisata dapat mengangkat nama lampung barat pada kancah nasional, regional bahkan mancanegara”, Jelasnya.
Selanjutnya sebagai sebuah pesta atau perayaan festival seperti ini memang perlu dan harus ditingkatkan dan dikembangkan, baik misi, substansi maupun dampak bagi perkembangan seni, budaya dan pariwisata kabupaten lampung barat. oleh karena itu sejalan dengan keinginan pemerintah daerah memberikan peran yang lebih besar dan nyata kepada kalangan dunia usaha kepariwisataan.
Kemudian pada kesempatan ini, saya ingin mengingatkan, meskipun salah satu sasaran kegiatan festival ini adalah meningkatnya kunjungan wisatawan asing/mancanegara.”saya minta agar jangan dijadikan tolak ukur yang mutlak, sebab justru yang terpenting menurut saya adalah bagaimana membudayakan masyarakat kita untuk gemar berwisata khususnya didaerah/ negeri sendiri dengan menikmati keindahan alam dan budaya lampung barat”, Ujar Bupati
Terkait dengan beberapa haltersebut, maka festival kali ini masih relevan dengan tuntutan dan tantangan era modern sekarang ini. di samping sebagai ajang berkompetisi, festival sekala brak ini juga mempunyai makna pelestarian, persemaian nilai-nilai dan pembinaan terhadap aset dan potensi seni dan budaya lampung barat yang sangat tinggi nilainya.”sehingga dengan festival sekala brak ke-3 tahun 2016 ini diharapkan dapat menarik wisatawan berkunjung ke kabupaten lampung barat dan dapat menarik investor dalam menanamkan modalnya dibidang kepariwisataan serta bidang lain yang berdampak pada kemajuan daerah kab. lampung barat”, tutupnya.
Sementara itu ketua Panitia Drs. Adi Utama yang di Wakilkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Barat Indra Kesuma S.Sos menyampaikan pelaksanan festival skala brak Ke III dilaksanakan mulai tanggal18-26 Juli 2016 dengan rangkain kegaiatan sampai dengan menjelang siang menjelang sore adalah pawai Karnaval sekaligus penutupan.
Selanjutnya adapun rangkain kegiatan lomba pada festival skala brak ke III ini yaitu lomba renang maraton kegiatan lomba tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 18 juli 2016 bersamaan dengan Gran Opening di Kecamatan Lumbok seminung, dengan jumlah peserta 184 peserta dengan pendaftar kategori bersifat terbuka untuk umum menempuh jarak 1000 M.
Lomba Fhoto pariwisata yang dilaksanakan sejak Grand opening sampai Shof Closing kegiatan festival skala brak tanggal 18-26 juli 2016 mencakup semua event/kegiatan yang ada di FSB ke III tahun 2016 dan Lomba Budaya tradisional meliputi diikuti 14 grup, lomba hadra 19 grup,lomba bubandung 17 peserta. Lomba tari kreasi pesetrta menampilan tari kreasi baru di ikuti 7 grup,
Lomba lagu lampung telah dilaksanakan padsa tanggal 23 Juli 2016 dibagi 4 kategori diikuti oleh 72 peserta terdiri dri tingkat umum 50 peserta dan 22 tingkat yunior.
Selanjutnya Lomba jelajah wisata alam yang dilaksanakan pada tanggal 24 dan 25 Juli 2016 di TNBBS Kubu Perahu dengan jumlah peserta 19 tim yamg berasal dari lampung barat dan l;uar lambar. “Himpun adat dari tanggal 20-21 juli 2016 di gedung dalam pakuoan ratu kepaksian nyerupa kecamatan sukau,kegiatan tersebut diikuti oleh para sai batin dan pemdakab lambar dan telah menghasilakn kesepakatan antara lain tentang penulisan skala brak”, Jelasnya.
Kemudian karnaval budaya yang dilaksanakan hariini yang diikutioleh utusan sekolah kecamatan komunitas dan etnis budaya kabupaten lambar dan sampai dengan saat ini telah terdaftar sebanyak 45 Grup.“peserta diharapkan menampilakan kearifan budaya lokal dan menyertai seni budaya daerah lain yang terdapat di wilayahnya.semua rangkain kigiatan FSB ke III merupakaan ajang untuk di pub;ikasikan dan mempromosikan wisata dan budaya lambar dan seluruh emenang FSB tersebut diberikan pialapiangan dan uang pembinaan”, tutupnya.(trs)