Yogyakarta, lensamedia.net – Nasyiatul Aisyiyah (NA) sebagai organisasi perempuan muda Muhammadiyah telah menempuh 85 tahun perjalanan gerakan perempuan. NA akan menggelar Muktamar ke XIII di kota kelahirannya Yogyakarta, pada tanggal 26-28 Agustus 2016.
Muktamar akan dipusatkan di kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Muktamar yang mengusung tema ‘Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa’ tersebut ingin mewujudkan perempuan yang memiliki kontribusi untuk memecahkan persoalan bangsa.
Ketua Umum Pimpinan Pusat NA, Norma Sari, mengatakan bahwa sejumlah isu strategis akan dibahas dalam muktamar tersebut. Dia menyebut beberapa isu yang akan dibahas yaitu gerakan advokasi perempuan dan anak untuk pencapaian sustainability development goals, peran kebangsaan gerakan perempuan muda, keberdayaan ekonomi perempuan, dan membangun kecendekiawanan juga inovasi gerakan perempuan muda untuk Indonesia berkemajuan.
“Kami menyadari bahwa dalam perkembanganya NA yang dulu berupaya untuk menjadikan perempuan mandiri di keluarga, tapi tantangan hari ini tidak hanya mandiri dalam keluarga, tapi harus mengambil peran dalam kemandirian bangsa sbagai salah satu peran yang harus kami ambil,” kata Norma Sari saat memberikan keterangan pers di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (22/8/2016).
Dia mengatakan NA akan menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa yang akan datang. Ada 3 pilar di masyarakat ASEAN yang dipaparkannya yaitu ekonomi, politik keamanan dan sosial budaya. Pilar ekonomi merupakan pilar yang paling terkait dengan perempuan. Untuk isu kemandirian ekonomi, NA berupaya dengan membentuk badan usaha yang menjadi garda terdepan dalam kemandirian ekonomi.
Muktamar yang rencananya dibuka oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ini juga menghadirkan sejumlah menteri sebagai narasumber. Norma menyebut para menteri dan tokoh bangsa yang diundang yaitu Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Selain itu, pemungutan suara untuk pemilihan pimpinan pusat NA periode 2016-2020 juga akan dilakukan. Dia menyebut ada sekitar 1000 peserta dari 34 pimpinan wilayah dari seluruh Indonesia yang direncanakan akan hadir. (Res/dtc)
