Pringsewu,www.lensamedia.net – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pringsewu membenarkan serta memberikan kalimat dukungan kepada pihak rekanan (Pemborong) pembangunan gedung farmasi terkait pemakaian besi yang berbeda sah melalui Adendum hal ini terkesan ada permainan.
“Kalau pun nanti ada perubahan penggunaan material dari CV Dua Puluh Delapan harus disampaikan terlebih dahulu dan akan ada perubahan dikontrak kerja (Adendum)”kata Yohannes PPK Pembangunan gedung farmasi melalui pesan singkat WhatsApp messenger, Rabu (19/08).
Praktik dilokasi pembangunan gedung farmasi pihak penyedia CV Dua Puluh Delapan menggunakan besi kombinasi, diduga ring balk menggunakan besi 8 cm dan 10 cm, besi sloof menggunakan besi 8 cm, besi 10 cm, besi 12 cm.
Sangat mencengangkan dengan anggaran cukup fantastis, bangunan gedung farmasi diduga kuat tidak memiliki kolom utama. Padahal kolom tersebut sebagai fungsi utamanya untuk menyanggah utama yang yang berada diatasnya. Sehingga terkait indikasi pengurangan volume yang dilakukan CV Dua Puluh Delapan nantinya, kehawatirkan akan mengurangi kwalitas pembangunan.
Namun berbeda yang dikatakan Yohannes, menurutnya Adendum di ijinkan. Hal itu apabila diperlukan untuk menyesuaikan kondisi lokasi pembangunan.
“Hanya bisa digunakan apabila diperlukan, semoga nanti tidak banyak Adendum”, ujar Yohannes seraya memberikan dukungan kepada pihak penyedia (CV Dua Puluh Delapan).
Masih kata Yohannes menjelaskan, tidak semua bisa dirubah dalam Adendum tersebut. Karena itupun sesuai dengan pengajuan pihak CV Dua Puluh Delapan.
Sampai hari ini, Rabu (19/08). Belum ada pengajuan perubahan CV Dua Puluh Delapan terkesan di istimewahkan, hingga PPK berharap adanya perubahan Adendum.
“Tidak ada yang di istimewahkan, kita masih memakai hasil e-lelang kemarin, dan masih menggunakan metode yang ada dikontrak”, kilahnya.
Dari sejak awal media ini melakukan proses e-lelang di LPBJP Kabupaten Pringsewu, dari sekian banyak pekerjaan yang ditenderkan. Diduga sudah memiliki pengantin (Penyedia barang dan jasa) Diduga kuat ada praktik kongkalikong antara oknum pokja pihak penyedia.
Terpisah, Iskandar pihak penyedia saat dihubungi melalui via handphone mengatakan dirinya sedang ada di luar kota (Bengkulu).
“Saya masih di luar kota, karena ada kerjaan yang sama di Bengkulu”, ujarnya.
Diberitakan sebelumnya//
Dari data yang di himpun haluan grup, proyek pembangunan gedung parmasi di dinas kesehatan dimenangkan oleh CV Dua puluh Delapan yang beralamat Jalan Wolter Monginsidi No 220 H sumur Putri Bandar Lampung, dengan pagu anggaraan sebesar Rp 1.475.000.000 dengan nilai penawaran sesuai (hps)1474.991.702.79 dengan besarnya anggaran tersebut pengawasan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu dipertanyakan.
Terkait adanya temuan tersebut Panitia Pembuat Komitmen (PPK), Yohanes saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler 18/8 mengatakan bahwasanya beliau secepatnya akan melakukan croscek kelokasi dan bila benar adanya penyimpangan dalam pelaksanaan maka akan dilakukan peneguran dan bahkan dikemungkinkan dibongkar.
“Secepatnya saya akan melakukan croscek kelokasi pekerjaan, karena beberapa hari ini saya dalam keadaan kurang fit dan bilamana benar ada pekerjaan tidak sesuai spesifikasi akan kami berikan teguran bila perlu dibongkar untuk dikerjakan ulang,” Ucap Yohanes.
Saat disinggung terkait pemasangan besi secara kombinasi “dioplos” Ia mengatakan bahwasanya pekerjaan sudah ada standarnya dan tidak boleh menyalahi.
“Semuanya sudah ada standarnya atau spesifikasinya karena itu merupakan landasan dasar dalam melaksanakan pekerjaan dan itu tidak boleh untuk tidak diterapkan,” Tutupnya. (Yd)
